123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Senin, 16 November 2015

standarisasi gambar teknik



Standarisasi Gambar Teknik
Standarisasi Huruf dan Angka
v  Jelas.
v  Seragam.
v  Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk menunjukan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya.
v  Huruf dan angka gambar teknik juga menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu posisi gambar maupun huruf dan angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.
v  Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak atau miring.
Standarisasi Garis Gambar
v  Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
v  Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
v  Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
v  Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa.
v  Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip,titik,titik,strip” dengan ketebalan 1/2 tebal garis biasa.
Garis-garis yang berimpit
                               Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berimpit, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai dengan prioritas seperti berikut).
n  Garis gambar (garis tebal kontinyu, jenis A)
n  Garis tidak tampak (garis gores sedang, jenis D)
n  Garis potong (garis bertitik, yang dipertebal ujung-ujungnya dan tempat-tempat perubahan arah, jenis F)
n  Garis-garis sumbu (garis bertitik, jenis E)
n  Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinyu, jenis B).
Skala Gambar
v  Skala pembesaran
                               Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya.
v  Skala penuh
                               Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan benda sebenarnya.
v  Skala pengecilan
                               Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan penunjukkannya adalah 1: x.
Tingkat pengecilan
                               Pada penggunaan format DIN, tingkat pengecilan ke format DIN berikutnya dengan foto kopi ialah 70,7%, misalnya dari DIN A3 menjadi DIN A4.
Tingkat pembesaran
                               Untuk pembesaran dari format DIN ke format DIN yang berikutnya yang lebih besar, digunakan tingkat pembesaran 141,4%, misalnya dari DIN A4 menjadi DIN A3. Pengecilan maupun pembesaran ini diatur secara otomatis pada mesin fotokopi.


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.